Berita

PEMKOT TERNATE - Tim pemetaan geologi yang terdiri atas tim Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) bersama Laboratorium Geologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) melakukan pemetaan. Hari kedua pemetaan ini tim menjajaki jalur Sungai Rua sejauh 2 Kilometer. Sebelumnya di hari pertama kemarin, tim menyusuri sejauh 1 Kilometer.

Ketua IAGI Maluku Utara, Deddy Arif, Kamis (5/9/2024) mengatakan, di hari kedua ini tim pemetaan menemukan beberapa bukti geologi yang tersingkap diantaranya undakan pada sungai menyerupai anak tangga dengan tinggi maksimal 15.7 meter, yang berubah menjadi air terjun saat musim hujan.

“Zona longsor pada beberapa titik lereng yang curam dengan komposisi batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik, ada juga dinding tebing dengan ketinggian 37 Meter yang terinfiltrasi air dan pada bagian bawah sudah tergerus aliran air, material ukuran kerikil hingga bongkah tersebar luas di sungai bagian atas dengan lebar sungai 15 - 35 meter,” jelasnya

Dikatakan, temuan tim pemetaan tersebut sangat membantu menjawab proses kejadian banjir bandang di tanggal 25 Agustus 2024 lalu, bukan karena curah hujan semalam tetapi ada faktor geologi lainnya dengan pengantar aliran utama adalah air.

Sementara, Gede Eriksana Yasa, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku Utara menyebutkan, “BMKG Stasiun Geofisika akan ikut mendukung pemetaan ini dengan melakukan pemetaan subsurface (bawah permukaan) menggunakan Seismometer Portable,” tegasnya.

Menurutnya, tim akan melanjutkan pemetaan di hari Sabtu, dan di hari Jumat besok pihaknya akan melakukan pengolahan data awal di Laboratorium Geologi UMMU, guna menganalisa serta merencakan titik pemetaan berikutnya.

“Ini belum selesai, kami masih terus memetakan dan mengumpulkan data dan kompilasi dengan lainnya agar mendapatkan hasil maksimal dan terukur,” singkatnya. (TIM IKP DISKOMINFO TERNATE)